Sedih
Rasanya aku merasa tidak enak atas perasaan-perasaanku.
Para perasaan itu seketika memberontak di dalam hatiku.
Mereka memicu kedua mata ini untuk meluapkan apa yang ditahan.
Setetes demi setetes silih berganti.
Para perasaan itu seketika memberontak di dalam hatiku.
Mereka memicu kedua mata ini untuk meluapkan apa yang ditahan.
Setetes demi setetes silih berganti.
Saat itu juga perasaan-perasaan yang tadinya merebak mulai mereda dengan segera.
Lalu timbul kelegaan namun berbalut kesedihan.
Lalu timbul kelegaan namun berbalut kesedihan.
Apa yang aku tangisi?
Apakah menangisi perasaan sampai begini?
Perasaan apa sebenarnya yang membuatku menangis?
Yang pasti ini bukanlah tangis haru atau tangis bahagia.
Karena sedih yang ada.
Apakah menangisi perasaan sampai begini?
Perasaan apa sebenarnya yang membuatku menangis?
Yang pasti ini bukanlah tangis haru atau tangis bahagia.
Karena sedih yang ada.
Hai perasaanku berdamailah dengan hatiku, bekerja samalah dengan pikiranku, dan pekerjakanlah indera-inderaku untuk mencapai kedamaian jiwa.
Jangan bersedih. . .
Allah bersama kita selalu.
Allah tempat kita berasal dan tempat kita kembali.
Hanya kepada-Nya lah kita bergantung.
Allah bersama kita selalu.
Allah tempat kita berasal dan tempat kita kembali.
Hanya kepada-Nya lah kita bergantung.
Menyentuh banget, hanya kembali kepada yang maha kuasa kita saat bersedih, dalam keadaan apapun
BalasHapusTerharu ane gan..lanjutkan
BalasHapus