Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Aku Hidup Saat Ini

Gambar
Image by  mohamed Hassan  from  Pixabay Aku pernah muncul kekehidupan dan menjalani kehidupanku dulu. Aku akan menjalani kehidupanku atau aku akan diakhirkan hidupku nanti, Hanya Allah yang tahu! Yang aku tahu aku harus memanfaatkan kehidupan yang telah diberikan Allah ini dengan sebaik-baiknya semampuku. Karena sesungguhnya manusia adalah mahluk yang lemah. Saat ini aku masih hidup. Aku adalah Abdullah. Optimis dan kerjakan perintah-Nya. Jauhi larangan-Nya sejauh mungkin.

Sedih

Gambar
Gambar di ambil dari Pixabay.com Rasanya aku merasa tidak enak atas perasaan-perasaanku. Para perasaan itu seketika memberontak di dalam hatiku. Mereka memicu kedua mata ini untuk meluapkan apa yang ditahan. Setetes demi setetes silih berganti. Saat itu juga perasaan-perasaan yang tadinya merebak mulai mereda dengan segera. Lalu timbul kelegaan namun berbalut kesedihan. Apa yang aku tangisi? Apakah menangisi perasaan sampai begini? Perasaan apa sebenarnya yang membuatku menangis? Yang pasti ini bukanlah tangis haru atau tangis bahagia. Karena sedih yang ada. Hai perasaanku berdamailah dengan hatiku, bekerja samalah dengan pikiranku, dan pekerjakanlah indera-inderaku untuk mencapai kedamaian jiwa. Jangan bersedih. . . Allah bersama kita selalu. Allah tempat kita berasal dan tempat kita kembali. Hanya kepada-Nya lah kita bergantung.

Kanker Batin

Gambar
Image by  Kevin McIver  from  Pixabay Bila batin tertekan Batin sulit merasa Bila rasa tertekan Hati kan hilang Hilangkan hati hidup kan hampa Hampakan hidup mati pun . . . tak daya! tak beda! tak guna!

Sajak Muncak

Gambar
Menunggu sunrise di Pos Pemancar, G. Merbabu Angin mengalir lembut menusuk tulang. Raga menggigil pun bersandar tanah. Aaah rebahlah penat. Ratusan mata berbinar memandang. Ku dongakkan kepala. Ku tatap mata-mata disana. Mereka bercahaya tulus. Berkedip berdiam lurus. Elok betul. Besar benar. SubhanAllah, Sedaya ini kah hambamu di hadapan-Mu. Sembah sujudku pada-Mu. Sang Maha Kuasa.

Orang Tuaku

Gambar
Orang tua memang lebih tua. Orang tuaku terdiri dari Ayah dan Ibu. Mereka lebih tua dariku dan satu generasi di atasku. Orang tuaku pernah hidup sebelum aku hidup. Orang tuaku telah lahir sebelum aku lahir. Mereka pernah kanak-kanak, pernah remaja, dan menjadi pemuda pemudi, sampai akhirnya beranjak menua. Bapak dan Ibuku ternyata telah melalui waktu lebih lama dariku serta telah pula melalui tempat lebih banyak dariku. Aku pun tahu betapa banyak perjuangan dan pengorbanan mereka kepadaku dan adik-adikku. Lantas apa yang harus aku laksanakan demi membalas budi? Banyak hal yang pasti bisa dilakukan akan tetapi satu hal yang pasti adalah mengembangkan senyum kebahagian di wajah mereka. Karena setetes keringat ibu dan Ayah tak akan tergantikan dengan hal-hal yang bersifat materi atau duniawi.